Sejarah Dimsum
Dimsum (tradisional: 點心, sederhana: 点心 hanyu pinyin: dianxin) adalah istilah dari bahasa Kantonis dan artinya adalah "makanan kecil". Biasanya dimsum dimakan sebagai sarapan atau sarsi. Namun karena dimsum populer ke dunia dari Hongkong maka istilah dimsum lebih populer dibandingkan dianxin.
Dimsum terdiri dari berbagai macam penganan kecil-kecil yang biasanya merupakan makanan bersama teh. Orang Kanton sendiri sangat mementingkan acara minum teh yang disebut yamcha (Hanzi: 飲茶, hanyu pinyin: yincha).
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Dimsum
Kebiasaan ini sempat memudar pada abad ketiga gegara Tabib terkenal Hua Tuo mengatakan kebiasaan memakan dimsum sambil minum teh bisa membuat badan jadi gemuk. Orang Kanton (Guangdong/Kwangtung) di Cina Selatan tidak mengindahkan imbauan ini. malah menjadikan dimsum sebagai makanan tradisional yang dinikmati bersama teman-teman saat nongkrong sambil minum teh. Dari sinilah muncul istilah yumcha (mandarin yincha) yaitu minum teh di kedai teh bersama teman-teman dekat sambil menyantap dimsum.
Sejak abad ke-10 telah dikenal sekitar 2.000 jenis macam-macam
dim sum. Di masa sekarang sebuah restoran besar dimsum biasanya sudah
menyajikan sekitar 100 jenis dimsum. Dim sum kemudian menjadi sarapan pagi
khas orang Hong Kong (Hong Kong terletak tepat di seberang Propinsi Guangdong,
Cina, sehingga masyarakatnya mengikuti kebiasaan di Guangdong). Dimsum sengaja
dibuat kecil agar mudah disantap dalam satu kali suapan. Bentuknya harus indah
agar menarik dan enak dinikmati bersama teh. Dianxin
Dim sum sering disajikan dalam wadah kukusan bambu agar tetap
panas. Di Hongkong Dimsum kerap dinikmati bersama dengan teh sambil bermain
mahjong/maciok. Para pria lansia biasanya datang ke restoran dimsum atau ke
kedai teh sambil membawa kandang burung kesayangan mereka. Dimsum lebih baik
dibuat dan disajikan dengan memperhatikan keharmonisan warna, bentuk, rasa,
aroma, kualitas bahan dasarnya, jenis masakannya dan bahan-bahan alami yang
baik untuk kesehatan.
Comments
Post a Comment